Review Naskah Drama berjudul "Anu" Karya Putu Wijaya
Naskah
drama karya Putu Wijaya, yang ditulis
pada tahun 1973. Putu Wijaya adalah sastrawan yang dikenal serba bisa. Ia
adalah seorang penulis, penulis drama,, cerpen, esai, novel, scenario film, dan
sinetron. Berikut adalah satu karya putu wijaya yaitu naskah drama yang berjudul “anu” yang menurut saya bagus dan layak dibaca berikut sedikit
ulasan tentang naskah anu semoga dapat bermanfaat.
BABAK SATU
Menceritakan tentang persahabatan yang
mengalami pertengkaran karena perbedaan pemikiran antara satu sama lain yang
belum diketahui apa penyebabnya karena permasalahan masih disembuyikan dalam
istilah ‘anu’ . Dalam cerita ini tokoh
Azwar terus menuntut Moortri untuk ikut dengannya padahal moortri selalu
menolak ajakanya untuk ikut anu. Azwar selalu memaksa moortri untuk mengajaknya
memperjuangkan anu dan menentang seseorang yang sering disebut mas G yang
sangat diangung-agungkan semua orang. Semua orang menganggap mas G paling
sempurna dan paling wah diantara lainnya semua sangat tergila-gila padanya. Mas
G dianggap guru oleh moortri dan warga-warga sekitar. Selain itu juga ada tokoh
yang bernama sabar berbanding berbalik dengan namanya dia memiliki sifat yang
tidak sabaran dan emosian dia sangat menyebalkan. Dia ikut berjuang unruk anu
bersama azwar tetapi dia sangat tidak sabaran pada saat azwar sedang membujuk
moortri untuk ikut berjuang sabar selalu tidak sabar untuk berangkat.
BABAK DUA
Azwar
memiliki anak lelaki bernama roni dan istri yang bernama Titik, disaat azwar
berjuang untuk anu roni mengidap penyakit kuning dan istrinya sedang mengandung
yang tak kunjung melahirkan padahal usia kandugannya sudah melewati batas
wajar. Pada saat azwar berjuang melawan anu ia menitipkan anaknya kepada
moortri dan ertin. Setiap pukul dua belas malam warga-warga selalu berkumpul di
bukit untuk mendengarkan ceramah dari mas G atau sering dianggap guru oleh
warga sekitar dia sering melantunkan kata kata “pemberontakan tanpa kesombongan
, perlawanan tanpa kebencian, perubahan tanpa perlawanan, keyakinan tanpa
kebuasan, perubahan tanpa konfrontasi, persahabatan tanpa pamrih, kematian
tanpa ketakutan”. Semua orang setiap malam selalu berbondong-bondong untuk
mendengar pidato mas G dengan posisi mas
G telanjang dada dengan posisi mas G ditengah-tengah lingkaran yang dibuat oleh
warga. Sampai Ertin yang biasanya
menjaga roni dan titik tergoda dan mendengar suara-suara dari seseorang dan
mengajak ertin untuk ikut bergabung keatasa bukit setiap jam dua belas malam
tetapi titik dan moortri selalu melarang ertin karena dianggap berbahaya dan
bisa menyebabkan ketagihan tetapi ertin tetap tetrpengaruh oleh ajakan-ajakan
seseorang itu .
Semua orang sangat tergila-gila dengan mas G
apapun yang dilakukannya dianggap luar biasa oleh semua orang dan apabila azwar
yang melalukannya maka akan dianggp biasa saja dan apabila azwar gagal maka
semua orang akan menggunjing dan menganggap remeh azwar oleh karena itu anwar
berjuang untuk anu sampe harus meninggalkan anak istrinya yang sedang tidak
sehat dirumah. Orang-orang menganggap azwar bukan berjuang melainkan sedang
berselingkuh karena dia sudah tidak pulang kerumah berhari-hari.
BABAK TIGA
Azwar
berjuang mati-matian dan melupakan tanggung jawabnya sebagai seoraang suami dan
ayah dirumah. Suatu hari sabar kerumah azwar dengan tidak keadaan dengan keaaan
tidak baik - baik saja melihat itu titik menangis lalu pingsan karena melihat
keputusasaan si sabar. Lalu sabar dinasehati oleh si moortri dan akhirnya ia
kembali bersemangat berjuang untuk anu. Tak disangka-sangka sabar
berteriak-teriak diatas bukit ditengah kerumunan orang dan memangil-manggil
nama azwar dan akhirnya terjadilah pertengkaran. Lalu azwar akhirnya pulang
menemui moortri ia bilang ia lelah dan ingin menyerah dengan semua
perjuangannya lalu moortri berkata “ anak dan istrimu akan mati apabila kau
pulang dan akan tetap hidup apabila kau tetap berjuang” azwar bimbang dengan
ini semua dan terus bertanya apakah anaknya dan istrinya masih hidup atau sudah
mati dan akhirnya moortri mengatakan sejujurnya bahwa anak dan istrinya sudah
meninggal. Azwar tidak sedih akan kepergian anak dan istrinya karena dia
menganggap semua itu resiko perjuangannya.
Komentar :
Naskah
ini sangat menarik untuk dibaca karena membangkitkan pembaca untuk berfikir
kritis dan menerkan-nerka apa menyebab konflik yang diperselisihkan semua tokoh
karena kata ‘anu’ yang penuh makna sehingga akan menjadikan pembaca penasaran
dan akan semangat dan tertarik Lagi dan lagi unruk membaca naskah ini. Selain
itu nasah ini memuat pembelajaran yang dapat dipetik yaitu tentang bersahabatan
yang tetap terjalin antara azwar dan moortri walaupun mereka memiliki pemikiran
yang berbanding berbalik mereka tetap saling mengingatkan dan saling mengajak
kejalan yang benar dan dituntun menuju kebaikan walaupun memiliki pandangan yang
bebeda. Mereka saling melengkapi ditengah perselisihan yang sedang dihadapi
mereka mengedepankan persahabatan walaupun mereka memiliki perbedaan yang
mungkin tidak akan pernah bisa disatukan. Dari sini kita dapat mengambil
kesimpulan dalam sebuah hubungan pasti akan muncul konflik maupun berbedaan
satu sama lain, tetapi kita tidak boleh menutut dan merasa ciri khas atau
pemikiran kita adalah yang paling benar dan pemikiran orang lain selalu salah,
biarkan perbedaan itu berkembang dan mengalir layaknya air mengalir, biarkan
perbedaan tersebut menjadi sebuah kelebihan untuk saling melengkapi satu sama
lain untuk saling menyempurnakan dan bukanlah suatu yang harus dijadikan
pertikaian atau sebagai konflik belaka. Semua yang diciptakan oleh yang maha
kuasa pasti dan selalu memiliki manfaat sekalipun sesuatu itu dianggap hina
atau biang masalah oleh banyak orang. Bahkan sampah yang sudah dibuang orang
pun dapat didaur ulang kembali.
Komentar
Posting Komentar